PARIS, iNews.id – “Mimpi yang fantastis.” Itulah ucapan Rafael Nadal mengomentari peluangnya meraih titel Prancis Terbuka ke-12 jika bisa melibas Dominic Thiem pada final edisi 2019 di Stade Roland Garros, Minggu (9/6/2019) malam WIB.
Ini juga akan menjadi trofi Grand Slam ke-18 sepanjang karier petenis asal Spanyol itu. Sebuah pelipur lara yang fantastis setelah serangkaian cedera yang sempat menurunkan performanya.
Namun, Nadal sadar tak bisa meremehkan Thiem. Terlebih, lawannya dari Austria itu pernah empat kali mengalahkan Nadal, statistik yang hanya bisa dikalahkan Djokovic.
Thiem sampai di laga pamungkas setelah secara mengejutkan memutus rekor 26 kemenangan beruntun petenis nomor satu dunia Djokovic di ajang Grand Slam.
Meski begitu, Nadal pantas optimistis karena tak pernah kalah pada final di Roland Garros. Dia juga pantas membanggakan rekor 92-2 di turnamen ini sejak debutnya pada 2005. “Ya, jujur saja, luar biasa berada di sini lagi,” tutur Nadal, dikutip AFP.
“Sangat istimewa dan sulit untuk dijelaskan, tetapi di sinilah kita. Dan hari ketika kita mulai berpikir apakah itu luar biasa atau tidak, mungkin akan menjadi hari untuk melakukan hal lain,” ujarnya.
Nadal hampir tidak berkeringat di Prancis Terbuka tahun ini, karena dalam langkahnya ke final hanya kehilangan satu set melawan David Goffin di babak ketiga.
Melawan Roger Federer di semi-final, Nadal hanya kebobolan lima pertandingan, dan memaksa petenis Swiss itu mengalami kekalahan terburuknya di Grand Slam dalam 11 tahun terakhir.
“Tidak ada seorang pun yang bahkan bermain menyerupai Rafa. Saya bahkan tidak tahu siapa yang harus saya cari untuk berlatih bersama seseorang yang bermain seperti dia,” kata Federer setelah kekalahan itu.