MOTEGI, iNews.id – Marc Marquez menanggapi santai perdebatan soal jumlah gelarnya jelang MotoGP Jepang 2025 di Sirkuit Twin Ring Motegi akhir pekan ini. Meski hanya butuh tiga poin untuk memastikan titel musim ini, pembalap Ducati Lenovo itu menegaskan bahwa nilai dan dedikasi lebih penting ketimbang sekadar angka di papan klasemen.
Marquez saat ini memimpin klasemen sementara dengan koleksi 512 poin, unggul jauh 182 angka dari adiknya, Alex Marquez, yang membela Gresini Ducati. Dengan keunggulan tersebut, pria berjuluk The Baby Alien ini praktis tinggal selangkah lagi meraih gelar juara dunia ketujuhnya di kelas utama MotoGP.
Namun, euforia itu sempat disertai polemik. Beberapa laporan menyebutkan bahwa penyiar televisi di Jepang hanya akan menghitung tujuh gelar Marquez, tanpa memasukkan raihannya di kelas 125 cc (2010) dan Moto2 (2012). Rumor ini semakin menguat setelah perwakilan Dorna Sports—yang kini berada di bawah Liberty Media—menggelar pembahasan teknis dengan pihak penyiaran di Misano.
Isu tersebut menimbulkan perdebatan luas, terutama karena pembalap legendaris lain seperti Valentino Rossi dan Giacomo Agostini kerap disebut berdasarkan total gelar dari semua kelas. Jika benar hanya kelas utama yang dihitung, maka catatan prestasi Marquez dinilai tidak mendapat perlakuan yang adil.
Meski demikian, Marquez memilih untuk tidak terlalu memikirkan kontroversi tersebut. Bagi rider asal Spanyol ini, warisan sejati dari seorang pembalap bukan sekadar jumlah trofi, melainkan dedikasi dan semangat yang ditunjukkan di lintasan.
“Itu (pembacaan jumlah gelar) bukan urusan saya. Ketika saya pensiun nanti, angka-angka itu tidaklah penting,” ujar Marquez dikutip dari Crash, Kamis (25/9/2025).
“Yang terpenting adalah orang-orang mengingat saya karena telah memberikan segalanya di trek. Misalnya, nilai-nilai pada kejuaraan ini menurut saya lebih besar ketimbang yang lain,” sambung pembalap berusia 32 tahun itu.