Turnamen ini menyajikan tiga kategori utama: Men’s 10 Ball Open, Women’s 10 Ball Open, dan Mixed Doubles 10 Ball Open. Format ini menciptakan dinamika baru yang memungkinkan lahirnya bintang-bintang biliar baru dari berbagai belahan dunia.
Beberapa nama besar dunia yang ikut ambil bagian antara lain Alexander Kazakis dari Yunani, yang saat ini menduduki peringkat 1 WPA, serta Denis Grabe dari Estonia yang berada di posisi kedua. Dari Asia, hadir Wu Kun Lin (China Taipei), peringkat 5 dunia dan peringkat 1 di Asia menurut WPA.
Indonesia sebagai tuan rumah juga tidak tinggal diam. Sejumlah atlet unggulan nasional ikut bersaing, termasuk Silviana Lu, pebiliar putri peringkat satu nasional, serta Jeffry Zen, pebiliar putra yang juga menempati peringkat teratas di dalam negeri.
Sementara itu, Yannick Pu, selaku Manager Sales Predator Asia, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di dunia biliar. Ia menyebut kehadiran turnamen ini menjadi komitmen Predator untuk mengembangkan kualitas olahraga biliar di Indonesia secara berkelanjutan.
"Kami tahu kami memiliki banyak potensi di Jakarta dan Indonesia. Jadi, kami ingin mengadakan lebih banyak acara di sini," kata Yannick Pu.
Turnamen ini bukan sekadar ajang prestisius dengan hadiah besar, tetapi juga menjadi panggung promosi olahraga biliar Indonesia ke dunia internasional. Para atlet nasional diharapkan bisa menunjukkan kualitas terbaik mereka sekaligus memberikan kejutan dalam persaingan tingkat dunia.