Jonatan kembali menunjukkan pengalaman dan ketenangan saat situasi krusial. Dia unggul tipis 11-10 di interval gim ketiga sebelum melesat memperlebar jarak menjadi 16-10. Momentum ini tak disia-siakan hingga akhirnya Jojo – sapaan akrab Jonatan – menutup laga dengan kemenangan 21-15.
Kemenangan ini mengantarkan Jonatan ke final turnamen berlevel Super 500 tersebut. Hasil ini juga memperpanjang catatan impresifnya sepanjang musim, sekaligus menegaskan statusnya sebagai salah satu tunggal putra elite dunia.
Sementara bagi Alwi, kekalahan ini akan menjadi pengalaman berharga. Di usianya yang masih muda, dia mampu memberikan perlawanan ketat kepada pemain sekelas Jonatan. Performanya di Korea Open 2025 pun dipandang sebagai sinyal positif bagi regenerasi tunggal putra Indonesia.
PBSI sendiri diuntungkan dengan hasil ini. Dengan dua wakil yang bertemu di semifinal, Indonesia memastikan satu tempat di partai puncak. Kini publik Tanah Air menanti apakah Jonatan bisa membawa pulang gelar juara dari Korea Open 2025.