Edgar menegaskan perubahan prioritas hidup menjadi alasan terbesar di balik keputusannya. Dia ingin hadir penuh dalam fase penting kehidupan keluarganya.
“Ya, itu sih pertimbangan pertama ya pasti keluarga sih, karena prioritas pasti berubah. Dan ini akan menjadi kelahiran anak pertama saya juga. Jadi saya dilahirkan di keluarga yang saya dari kecil itu selalu ada buat saya. Saya ingin melakukan hal yang sama untuk anak dan keluarga saya,” tambahnya.
Di balik deretan medali emas SEA Games, Edgar menyimpan banyak cerita pengorbanan. Setiap prestasi lahir dari perjuangan berat yang tidak selalu terlihat publik.
“Yang pasti setiap medali, setiap penghargaan yang saya dapat semua punya ceritanya masing-masingnya. Dari kehilangan papa saat SEA Games 2019, saya melakukan operasi, tindakan sebelum Asian Games 2023,” ucapnya.
Pengalaman pahit dan momen sulit justru menjadi bahan bakar semangat Edgar saat bertanding. Semua itu membentuk mental juara yang konsisten muncul di setiap SEA Games.
“Jadi, jika harus disebutkan mana yang paling berharga, mana yang paling mengenang, ya menurut saya semuanya pasti berharga sih. Karena semuanya mempunyai pengorbanannya masing-masing, usahanya masing-masing,” sambungnya.
Keputusan pensiun Edgar menutup satu bab penting wushu Indonesia. Warisan tiga emas SEA Games beruntun menjadi standar tinggi bagi generasi penerus.