Ini Sosok Tunggal Putri Indonesia Terakhir Juara Dunia BWF, Sukses Comeback Gemilang di Final

Ajeng Wirachmi
Setahun setelah meraih emas Olimpiade 1992, Susi Susanti meraih juara Kejuaraan Dunia BWF. (Foto: Ist)

Prestasi terbesar Susi yang sampai kini belum berhasil dipatahkan adalah meraih medali emas Olimpiade pada sektor tunggal putri. Susi meraih gelar juara itu pada gelaran Olimpiade Barcelona 1992. Mengutip Okezone, sektor tinggal putri pada Olimpiade 1992 diikuti oleh 52 atlet dari 27 negara. Pertandingan dibagi dalam empat sesi. Perjalanan Susi dalam ajang tersebut bisa dikatakan cukup mulus. Ia berhasil melaju mudah di dua babak awal lantaran tidak mendapatkan lawan. Setelahnya, Susi ditantang tunggal Jepang, Harumi Kohara, dan berhasil menang mudah. Tak ada ampun, Susi melibas Harumi dengan skor telak 11-2, 11-2.

Berhak melangkah ke putaran ketiga, Susi menghadapi Wing Chun Fan, wakil Hong Kong. Serupa ketika menghadapi Harumi, Susi tidak mengalami kesulitan berarti. Susi menang dengan skor 11-6 dan 11-1. Ia kembali melangkah mulus ke babak perempat final dan bertanding melawan wakil China, Huang Hua. Susi berhasil mengandaskan harapan Huang untuk mendapatkan meraih emas, dengan skor 11-4 dan 11-1.

Kesulitan baru terasa saat Susi tampil di partai puncak dengan menantang wakil Korea, Bang Soo-hyun. Atlet andalan Indonesia itu harus kalah di babak pertama dengan skor 5-11. Namun, Susi berhasil membalaskan kekalahannya di set kedua dan ketiga dengan skor telak 11-5 serta 11-3 melalui pertandingan yang sangat ketat. Dengan kemenangan ini, Susi berhasil mencatatkan namanya sebagai satu-satunya tunggal putri Indonesia yang berhasil meraih medali emas Olimpiade. Selain Susi, saat itu Indonesia juga berhasil meraih medali emas di sektor tunggal putra melalui Alan Budi Kusuma.

Dua bintang bulu tangkis Indonesia itu kemudian memutuskan untuk menikah di Jakarta pada 9 Februari 1997. Semula, hubungan Susi dan Alan sempat ditentang orangtua masing-masing. Sebab, pihak keluarga khawatir jika performa mereka di lapangan akan terganggu akibat menjalin hubungan. Namun, Susi dan Alan berhasil membuktikan kualitasnya melalui kemenangan di Olimpiade 1992 dan menikah 5 tahun setelahnya. Usai pensiun, Alan dan Susi berbisnis dengan membuat merek alat-alat olahraga bernama Astec.

Editor : Dimas Wahyu Indrajaya
Artikel Terkait
All Sport
2 bulan lalu

Indonesia Tembus Final BWF World Junior Championships 2025 usai Bungkam Tuan Rumah!

All Sport
3 bulan lalu

Putri KW Bikin Kejutan! Singkirkan Pusarla V Sindhu dan Lolos Semifinal BWF World Championships 2025

All Sport
3 bulan lalu

Alwi Farhan Bersyukur usai Gagal di 16 Besar BWF World Championships 2025, Kok Bisa?

All Sport
3 bulan lalu

Rinov/Pitha Tersingkir Tragis dari BWF World Championships 2025 usai Dibekuk Duo Hong Kong

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal