Untuk 2023 nanti, Piala Sudirman digelar pada 14-21 Mei di China. Lalu, pada edisi 2024 mendatang, gantian Piala Thomas dan Uber yang akan berlangsung sebagai turnamen beregu paling bergengsi, yakni pada 28 April-5 Mei, juga di Negeri Tirai Bambu.
Untuk turnamen super 1000 lainnya, yakni All England, dijadwalkan digelar pada 14-19 Maret untuk edisi 2023 dan 12-17 Maret untuk edisi 2024. Sedangkan China Open 2022, yang memiliki level yang sama, akan dilaksanakan pada 5-10 September 2023 dan 17-22 September 2024.
Kemudian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 bakal dihelat di Copenhagen, Denmark, pada 20-27 Agustus. Sedangkan untuk edisi 2024 ditiadakan karena ada pagelaran Olimpiade Paris yang digelar pada 27 Juli-5 Agustus untuk cabang olahraga bulu tangkis.
Dari jadwal yang dirilis oleh BWF tersebut, tahun 2023 dan 2024 sejauh ini memiliki jumlah turnamen level senior yang sama yakni sebanyak 35 kejuaraan. Yang jelas semuanya akan ditutup pada ajang BWF World Tour Finals yang berlangsung pada 13-17 Desember 2023 dan 11-15 Desember 2024, namun belum ada tuan rumah yang ditentukan.
Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, mengatakan jadwal yang sudah normal kembali itu bisa dijadwalkan karena meredanya pandemi Covid-19. Dia pun berharap komunitas bulutangkis di seluruh dunia dapat terus berkembang selama beberapa tahun ke depan.
“Saat kami keluar dari COVID-19, kami sekarang dapat menyusun kalender turnamen minggu demi minggu penuh dengan penekanan pada perluasan jejak global kami,” kata Lund dilansir dari laman resmi BWF, Senin (29/8/2022).
“Turnamen Tur Dunia Super 1000, Super 750, dan Super 500 yang lebih banyak memungkinkan kami untuk berkomitmen pada hadiah uang yang lebih tinggi, peningkatan peluang pemain, liputan yang lebih luas di televisi dan online, dan presentasi yang spektakuler, semuanya berkontribusi pada peningkatan produk olahraga kelas dunia yang kami mencari,” imbuhnya.
“Kami juga merasa kami tidak lagi membutuhkan turnamen cluster yang sebelumnya diperkenalkan untuk meniadakan kompleksitas perjalanan COVID-19. Ini akan membantu meringankan beberapa tekanan pada pemain dan tim, memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk memilih dan memilih acara yang mereka mainkan saat mereka merencanakan perjalanan kualifikasi Paris 2024 yang sangat penting,” tuturnya.