Edi menjelaskan ajang ini merupakan inisiatif dari Polri yang kemudian disambut baik oleh PBSI. Ia pun mengungkapkan alasan hanya memainkan tiga kelas saja karena ini menjadi salah satu program pembinaan bibit-bibit muda.
"Mabes Polri berkeinginan untuk ambil bagian dalam membangun dan membina olahraga bulutangkis. Polri beberapa waktu yang lalu melakukan audiensi kepada pengurus pusat dan kebetulan audiensi nya itu saya juga ada di pengurus pusat dan pihak mereka menyampaikan keinginan untuk mengadakan berbagai kejuaraan," ujar Edi.
"Kita diskusikan untuk bertanding itu, untuk kejuaraan kelompok umur apa aja. Karena di PBSI itu ada U-11, U-13, U-15, U-17, U-19. Jadi dari anak-anak, usia dini, pemula, remaja, taruna ada kelompoknya. Jadi setelah didiskusikan, akhirnya jatuh kepada pilihan kita untuk tahun ini adalah U-15, U-17 dan U-19 dulu," lanjutnya.
Ke depan, Edi berharap ajang Kapolri Cup Badminton Championship bisa terus berkelanjutan dan menjadi kalender tetap PBSI. Apalagi poin nasional yang akan didapat juga tinggi.
"Kami berharap Kapolri Cup bisa terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya, sehingga Kapolri Cup bisa menjadi kalender tetap dari PBSI setelah memenuhi sejumlah persyaratan," tutur Edi.