MEDAN, iNews.id - Kasus jewer kuping yang dilakukan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi kepada mantan pelatih biliar Sumut, Khairuddin Aritonang alias Coki menjadi besar. Ketua Umum Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Indonesia (POBSI) Sumut Salomo, TR Pardede SE MM pun menyayangkan kasus tersebut dibawa ke ranah hukum.
Salomo mengaku tidak menyangka kasus tersebut sampai ke ranah hukum. Padahal menurutnya kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi dari berbagai pihak.
"Saya sangat terganggu pasca kejadian tersebut akibat pemberitaan yang viral di mana-mana. Padahal seharusnya bisa cepat diredam seandainya semua pihak bisa dengan kepala dingin menyikapinya," kata Salomo.
Kemudian, kata Salomo, posisi Coki sebagai pelatih biliar Sumut telah berakhir semenjak berakhirnya pelaksanaan PON Papua. "Dia diangkat sebagai pelatih mulai dari persiapan hingga berakhir PON Papua. Hal itu sesuai dengan SK dari KONI Sumut," kata Salomo.
Terkait laporan ke Polisi, Salomo mengatakan itu atas inisiatif Coki dan tidak pernah berkonsultasi dengan POBSI Sumut. Dalam persoalan ini Salomo menegaskan dan meminta agar kejadian yang dialami Coki tidak dikait-kaitkan dengan POBSI Sumut sebab hal itu adalah persoalan pribadi.
Sebenarnya kata Salomo, tindakan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi terhadap Coki merupakan kedekatan antara ayah dengan anak. Sayangnya, Coki menanggapi reaksi sang gubernur dengan serius. "Saya tidak membela Gubsu tapi kalau kita jujur gaya dan style kepemimpinan Edy Rahmayadi memang begitu, kita harus maklum," kata Salomo.