Sebagai salah satu pemain yang mengantarkan Indonesia lolos ke final BAMTC 2025, Dejan merasa sedih tidak bisa bermain di laga final. Namun, dia mengaku akan lebih sedih lagi jika bermain tapi gagal menyumbang poin karena kondisi yang sedang tidak memungkinkan.
"Ya kalau ditanya ingin main, ingin main banget, jadi saya agak bimbang gelisah, tapi kondisi saya enggak 100 persen, saya takutnya enggak bermain maksimal," kata Dejan.
"Tapi prioritas kita untuk tim kan ambil poin. Daripada memaksakan saya main jadi saya ya udah deh untuk tim saya enggak main, ada yang kondisinya lebih baik daripada saya, jadi enggak apa-apa. Sedih, tapi untuk Indonesia, enggak apa-apa," ujar pemain berusia 24 tahun tersebut.
Dejan menuturkan, malam sebelum final, dia sempat mengobrol dengan Fadia. Dia menceritakan kondisinya tersebut.
“Saya ngobrol sama Fadia dulu. Karena maksudnya saya kan selama ini saya berpasangan sama Fadia," Dejan menceritakan.
"Fadia juga kasih saran ke saya gimana-gimana, akhirnya saya mengambil keputusan, saya lebih baik tidak main daripada main takutnya cedera lebih parah, atau takutnya tim enggak dapat poin," lanjutnya.