Sementara itu, kata Mahda Aulia, ajang Asian Youth Para Games 2025 ini menjadi bagian penting dalam perjalanan menuju ASEAN Para Games 2025 dan ASIAN Para Games 2026.
"Persiapan saya berbarengan dengan pelatihan nasional menuju ASEAN Para Games dan ASIAN Para Games. Target saya di event ini bisa menembus babak final," ucapnya.
Tim para bulu tangkis Indonesia diketahui memilih absen meski panitia menyediakan jadwal latihan pada Senin siang untuk para peserta. Koordinator pelatih para bulu tangkis, Jarot Hernowo mengatakan bahwa para atlet membutuhkan waktu istirahat karena baru tiba di Dubai pada Senin (8/12/25) pukul 03.00 waktu setempat.
"Kami hanya melakukan conditioning di sekitaran penginapan dan akan melakukan latihan resmi pada Selasa siang," ucapnya.
Terdapat sembilan atlet yang dibawa tim para bulu tangkis ke Dubai. Mayoritas atlet berasal dari siswa Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (SKODI) dan hasil program talent scouting Mendobrak Batas.
Terkait persaingan, Jarot mengaku masih belum mengetahui peta kekuatan setiap negara di ajang ini. Salah satu lawan yang berpotensi menjadi lawan kuat adalah China.
"Sementara ini kami hanya memiliki sedikit gambaran dari lawan yang berasal dari Asia Tenggara. Ada atlet-atlet yang secara usia masih masuk untuk ajang ini. Kami masih menunggu pelaksanaan manager meetings untuk mengetahui lawan-lawan yang akan kita hadapi," tuturnya.
Di ajang ini, Indonesia menargetkan untuk bisa membawa pulang 4 medali emas, delapan perak dan sepuluh perunggu. Indonesia mengincar minimal berada di posisi ke-13 dari total 35 negara yang mengikuti Asian Youth Para Games 2025.