Mantan atlet kelahiran Solo ini berharap Zohri bisa mengikuti banyak event bergengsi setelah Olimpiade Tokyo nanti. Sebab itu akan menambah jam terbangnya sebagai pelari.
“Harapan saya setelah dia dari Tokyo ini lebih sering mengikuti event levelnya tingkat dunia," tuturnya.
"Semakin matang pengalaman di situ semakin matang usia biologisnya 24 tahun, otomatis dari kecepatannya, dari powernya, strenghtnya, fleksibilitasnya bisa meningkat lagi,” lanjutnya.
Suryo sendiri sempat mengharumkan nama Indonesia di SEA Games 2007 dan 2009. Bahkan pada SEA Games 2009 di Vientiane Laos, dia tercatat sebagai pelari tercepat Asia Tenggara dengan membukukan rekor 10,17 detik untuk nomor 100 meter. Dari situ dirinya mendapat julukan Manusia Tercepat ASEAN.
Catatan rekor ini bertahan selama 10 tahun hingga akhirnya dipecahkan Lalu Zohri pada 2019. Zohri mencatat waktu 10,13 detik di nomor yang sama saat berkompetisi di ajang Asian Athletics Championships di Qatar.