Menjadi catatan menarik, dari delapan gelar, tujuh di antaranya diraih Rudy secara beruntun yakni dari 1968 sampai 1974. Kemudian satu titel lainnya didapat pada 1976.
Rudy pun menjadi pemegang rekor juara All England terbanyak di nomor tunggal putra dengan torehan delapan gelar. Catatan apik tersebut membuat namanya tercatat dalam buku rekor dunia atau Guinness Book of Records dan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Setelahnya dia terus menjadi juara sampai 1974. Namun langkahnya terhenti pada 1975 lantaran kalah dari wakil Denmark Svend Pri di partai final.
Namun, Rudy kembali mengeluarkan magisnya di All England 1976. Dia kembali jadi juara setelah mengandaskan perlawanan kompatriotnya Lim Swie King di final.
Rudy tak cuma berjaya di All England. Sang maestro bulu tangkis legendaris yang memiliki nama lahir Nio Hap Liang itu juga pernah empat kali juara Piala Thomas yakni tahun 1970 di Malaysia, 1973 (Indonesia), 1976 (Thailand), dan 1976 (Indonesia).
Dia juga pernah mencicipi nikmatnya jadi pemenang Kejuaraan Dunia 1980. Kala itu Rudy kembali menyingkirkan Lim Swie King lewat dua game langsung, 15-9 dan 15-9.