Cabor yang menyediakan banyak medali emas menjadi buruan dua negara tersebut. Seperti cabang atletik, renang, menambak, panahan, senam dan juga dayung. Sementara di olahraga permainan, Amerika membidik emas dari cabang sepakbola putri, basket, bola volly, tenis serta bisbol. Sementara China mengandalkan bulutangkis, tenis meja dan bola tangan.
Di luar dua negara tersebut masih ada negara-negara lain yang bakal menambah seru pertandingan di setiap cabor. Negara seperti Jerman, Prancis, Britania Raya, Rusia, serta negara-negara Eropa lainnya dari belahan Timur tak bisa dipandang sebelah mata. Jangan lupakan juga negara-negara di Afrika yang biasanya mengandalkan cabang atletik. Di Asia, selain China jangan remehkan juga kehadiran Korea Selatan, Jepang, Iran, Arab Saudi, dan Thailand.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia mengirimkan 28 atlet plus satu cadangan yang akan bertanding di 7 cabor. Yakni, atletik, angkat besi, bulutangkis, panahan, menembak, selancar, dan renang.
Di cabang selancar, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan wakil ke Olimpiade Tokyo 2020 melalui atlet asal Bali, Rio Waida. Selain Rio, ada juga I Ketut Agus Aditya Putra yang diberangkatkan karena hasil dari kejuaran Selancar di El Salvador. I Ketut Agus datang ke Tokyo dengan status sebagai atlet alternate (cadangan) di lima nomor.
Jadi apabila terjadi hal-hal yang membuat pemain di lima nomor yang sudah ada tidak bisa tampil seperti karena sakit atau cedera, I Ketut akan menjadi alternatif pengganti. Secara resmi Ketut telah tercatat sebagai atlet Olimpiade Tokyo.