Yang menjadi perhatian besar Marquez bukan hanya insiden jatuhnya, tetapi kondisi gravel (kerikil) di area run-off Sirkuit Assen. Ia menilai batu-batu yang ada terlalu besar dan berisiko menyakiti pembalap saat jatuh dengan kecepatan tinggi.
“Kecelakaannya tidak apa-apa, tetapi saat saya tiba di gravel, benturannya cukup keras, satu kali di siku, terutama di wajah, ditambah jari,” ujar Marquez.
“Batu-batunya sangat besar dan ketika Anda tiba di sana dengan kecepatan tinggi, batu itu akan menghantam tubuh Anda; pada yang kedua saya mengalami beberapa masalah pada beberapa bagian dan kemudian saya bernapas di kerikil, karena pada saat yang sama saya meluncur di kerikil dengan posisi menghadap ke bawah dan itu menyebabkan semua bagian ini, perut dan bagian lainnya, sedikit rusak,” tuturnya.
Meski tubuhnya merasakan efek dari dua insiden tersebut, Marquez belum menunjukkan tanda-tanda akan mengendurkan ambisi. Pembalap yang sedang mengejar gelar ke-9 ini diprediksi tetap jadi ancaman utama di Assen, terutama jika ia bisa memperbaiki catatan waktu di sesi kualifikasi.
Akankah gravel Assen kembali memakan korban atau justru jadi sorotan utama MotoGP Belanda 2025? Marquez sudah bicara lantang, sekarang giliran penyelenggara menjawab!