Namun, akhirnya dia bisa memperbaikinya dan pada akhirnya bisa memenangkan pertandingan.
“Kayanya aku mengurangi kesalahan sendiri aja sih, kayanya tadi di awal ada beberapa nervous yang masih belum bisa dikendaliin dengan baik, tapi setelah interval aku coba fokus ke cara main aku aja,” kata Gregoria dilansir dari rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Kamis (1/8/2024).
Lebih lanjut, Gregoria mengungkapkan bahwa target tinggi untuk membawa pulang medali menjadi salah satu hal yang membuatnya bisa bangkit dari keterpurukan saat melawan Svabikova. Dia selalu mengingatnya saat bertanding sekalipun di poin-poin kritis.
"Sepertinya target sih (yang bikin bangkit), karena aku di sini punya target yang cukup besar tapi aku rasa target yang besar harus diikuti juga dengan usaha yang keras juga. Jadi, pastinya itu yang ngebuat aku untuk bangun terus walaupun berapa momen agak-agak menegangkan,” pemain kelahiran Wonogiri itu menjelaskan.
Gregoria sadar betul dari segi mental dirinya masih perlu penyesuaian dengan atmosfer luar biasa yang dihadirkan penonton di Adidas Arena. Meski begitu, dia siap menghadapi tantangan tersebut untuk bisa mencapai target yang diharapkan.
"Kalau boleh jujur secara permainan aku nyaman, tapi secara mental dan tegang itu belum gitu loh, masih menyesuaikan. Kemarin aku main sekali terus libur dua hari, itu cukup berpengaruh, kayak kemarin udah mulai panas tapi dua hari off aku enggak merasakan atmosfer stadium ini lagi, jadi kaya off lagi,” ujar kekasih Mikha Angelo itu.
“Tapi itu bukan jadi alasan, di Olimpiade ini jadwalnya seperti ini kan beda dengan world tour, pastinya ini adalah tantangan yang harus aku lewati juga,” katanya.