Setelah kekalahan di final Australia Terbuka dari Djokovic di mana dia memenangkan hanya delapan pertandingan, kemudian dia meninggalkan putaran kedua di Acapulco diikuti penarikan diri dari semifinal di Indian Wells yang membuat duelnya dengan Roger Federer tertunda, semua karena cedera lutut.
Kemudian, Nadal kembali di musim lapangan tanah liat di Monte Carlo, Barcelona dan Madrid, yang semuanya hanya bisa dilaluinya sampai semifinal, sebelum dia meraih kepercayaan dirinya lagi dengan titel di Roma setelah mengalahkan Djokovic.
“Ini adalah kemenangan yang sangat memuaskan. Pada 2018, saya hanya memainkan sembilan pertandingan dan hanya menyelesaikan tujuh di antaranya,” tutur Nadal.
“Saya memiliki masalah dengan lutut dan operasi pada kaki saya, begitu banyak masalah dalam 18 bulan terakhir yang membuat beberapa minggu terakhir sangat istimewa,” ucapnya.
Saking tertekannya, Nadal sempat mengunci diri di Barcelona untuk mempertanyakan kemana arah musimnya.
“Secara mental, saya kehilangan sedikit energi itu, karena saya memiliki terlalu banyak masalah berturut-turut. Sulit ketika Anda menerima satu demi satu, dan kadang-kadang Anda grogi,” Nadal menjelaskan.
“Di Barcelona, saya bisa tinggal sendirian selama beberapa jam di kamar dan memikirkan apa yang terjadi, apa yang perlu saya lakukan,” kata Nadal.