Pertaruhan
Jadi, jelas ratusan trilunan rupiah telah dipertaruhkan dan ini sungguh memusingkan rezim Shinzo Abe yang sudah menganggap Olimpiade ini proyek nasional berspektrum luas dan multidimensional, tak cuma olahraga sampai-sampai mati-matian membunuh skenario pembatalan.
Jepang menganggap Olimpiade ini simbol pemulihan dan titik terbaru bangsa ini guna melesat ke level lebih tinggi lagi.
"Olimpiade Pemulihan", begitu Jepang menyebut Olimpiade ini, adalah perlambang kebangkitan Jepang setelah diluluhlantakkan gempa bumi, tsunami dan bencana nuklir 2011 yang menewaskan 20.000 orang dan ribuan lainnya hilang.
Upaya mati-matian Jepang ini terlihat manakala meminta Yunani dan IOC tetap menggelar upacara penyalaan api Olimpiade di kota kuno Olympia yang menjadi asal Olimpiade.
Jepang bahkan meminta api Olimpiade itu tidak didaratkan di Tokyo atau kota-kota besar yang menjadi simbol kaadiluhungan bangsa ini, melainkan memintanya dikirim ke Prefektur Miyagi, salah satu daerah terparah ditimpa gempa-tsunami 2011.
Dari sana api itu mulai diarak di Fukushima pada 23 Maret, di tempat terjadi bencana nuklir akibat gempa-tsunami 2011 yang membuat Jepang terpukul dahsyat sekalipun menujukkan diri tabah.
Oleh karena itu, sebagaimana hampir semua Olimpiade, Tokyo 2020 adalah bukan semata pencapaian peradaban, tetapi juga keparipurnaan Jepang yang berusaha dipamerkan Abe kepada dunia dan dibanggakan kepada rakyatnya.
Memang penundaan, membuat impian-impian itu tetap bersemayam. Cuma mencapainya lagi, termasuk memburu insentif-insentif miliaran dolar AS dari sektor pariwisata, menjadi lebih rumit lagi.
Itu belum masalah bentrok dengan jadwal-jadwal kompetisi dan olahraga global.
"Olimpiade bergerak teratur dalam siklus empat tahunan. Jika Anda bangun dan matahari ada di tempat yang sekali berbeda, maka pasti ada konsekuensinya," tulis laman Inside the Games.
Pikir saja, jadwal olahraga pada 2021 sungguh sangat padat. Ini persoalan pelik bagi IOC dan federasi-federasi olahraga.
Bagi Jepang, Olimpiade yang bentrok dengan turnamen lain adalah bencana besar karena sama artinya dengan miliaran pasang mata manusia, dan juga sponsor atau iklan, menjadi tidak lagi fokus kepada Olimpiade.
Tengah tahun depan nanti turnamen-turnamen besar seperti kejuaraan-kejuaraan dunia renang dan atletik, sudah siap memperumit jadwal Olimpiade. Belum lagi jadwal-jadwal kompetisi lain seperti Euro atau Copa America yang juga dimundurkan ke 2021, dan banyak lagi.
Bagi Indonesia, penundaan itu bisa mengartikan Piala Dunia U-20 yang juga diadakan pertengahan 2021, terancam kurang mendapatkan sorotan dunia.