HONG KONG, iNews.id - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memutuskan mundur dari Hong Kong Terbuka 2017 yang akan dimulai Selasa (21/11/2017).
Sebelumnya, Owi/Butet dijadwalkan mempertahankan gelarnya di turnamen super series yang akan memperebutkan total hadiah USD400.000. Namun, setelah terhenti di perempat final China Terbuka, Jumat (17/11/2017) lalu, dia memutuskan mundur karena kondisi yang tidak memungkinkan.
"Sebenarnya sangat disayangkan Tontowi/Liliyana harus mundur. Tapi kami harus bisa realistis dengan keadaan Liliyana sekarang," ujar Pelatih ganda campuran Vita Marisa.
Di nomor tersebut, Indonesia akan diwakili tiga pasangan Pelatnas, yakni Praveen Jordan/Debby Susanto, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Alfian Eko Prasetya/Melati Daeva Oktavianti.
"Ini saatnya ganda campuran bertumpu pada Jordan/Debby atau pemain muda lainnya," kata Vita Marisa.
"Memang tahun ini ada beberapa pemain muda yang kami rombak, seperti Hafiz/Gloria. Kemarin mereka juga sudah sampai babak semifinal grand prix gold. Harapannya, kami mempersiapkan beberapa turnamen di akhir tahun ini untuk tahun depan, mudah-mudahan lebih baik," tambahnya.
Tak salah memang jika PBSI menempatkan harapan kepada Jordan/Debby yang datang dengan status unggulan kedua. Tahun lalu, mereka juga cukup membanggakan karena finis sebagai runner-up setelah kalah di final dari Owi/Butet.
Selasa malam ini, Jordan/Debby akan memulai kampanye mereka berhadapan dengan Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong. Turnamen ini . Di atas kertas, pasangan Merah Putih bisa menang di laga nanti.
Dari dua pertemuan dengan duo Jerman itu, mereka selalu unggul. Terakhir, kedua pasangan beradu di Prancis Terbuka 2015 yang dimenangkan Jordan/Debby dengan skor 21-19, 21-15, Oktober 2015 lalu.
Sementara dua ganda campuran Indonesia lainnya, Alfian/Melati dan Hafiz/Gloria, sama-sama harus melewati babak kualifikasi. Di putaran pertama kualifikasi, Alfian/Melati ditantang pasangan Hong Kong Tam Chun Hei/Ng Tsz Yau. Sedangkan Hafiz/Gloria menghadapi duet India Rankireddy Satwiksairaj/Ashwini Ponnapa.
"Sebenarnya kalau Alfian/Melati, kami berusaha untuk menciptakan kombinasi baru saja. Kemarin di Vietnam mereka bisa juara, jadi kami tidak bisa bilang itu gagal," ujar Vita Marisa.
"Tapi balik lagi ke targetnya, kami mau ke tingkat yang lebih tinggi. Karena kami harus mempersiapkan regenerasi kali ini dengan sedikit ngebut. Kombinasi-kombinasi baru pun masih mungkin akan kami lakukan untuk tahun depan," ungkap Vita.