Menanggapi kewaspadaan tuan rumah, Asisten Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Amril Daulay, memilih merespons dengan pendekatan tenang dan realistis. Ia mengakui bahwa durasi persiapan Indonesia tak sepanjang Thailand, namun menegaskan kesiapan mental para pemain untuk bertarung habis-habisan.
“Kami menghormati Thailand sebagai tuan rumah dan tim kuat. Kami datang dengan pendekatan realistis, memahami situasi tim, namun target kami tetap bersaing semaksimal mungkin. Kami siap melihat sejauh mana kami bisa melangkah dan memberikan kejutan di turnamen ini,” ungkap Amril.
Selain rivalitas panas Thailand dan Indonesia, Vietnam juga disebut sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan. Pelatih Vietnam, Diego Justozzi, menyoroti padatnya jadwal pertandingan yang berpotensi menguras stamina pemain.
Sementara itu, Malaysia dan Myanmar melihat SEA Games 2025 sebagai panggung penting untuk menguji level permainan mereka di tengah dominasi tiga besar Asia Tenggara.
Dengan pengakuan langsung dari tuan rumah soal bahaya Timnas Futsal Indonesia, futsal putra SEA Games 2025 dipastikan akan menyuguhkan atmosfer panas sejak fase awal. Setiap pertandingan diprediksi berlangsung ketat, layaknya partai final yang sarat gengsi dan tekanan.