Pramudya memutuskan untuk melanjutkan studi ke Australia dan akan mengambil pendidikan di Sports Science dan Sports Psychology.
Di Negeri Kanguru, atlet 23 tahun itu akan menjadi permanent resident alias warga tetap. Sebagai kompensasinya, dia akan bermain bulu tangkis membela Australia di ajang internasional.
"Jadi, saya di Australia ini adalah permanent resident. Lalu, saya memilih permanent resident di Australia itu karena bulu tangkis. Tidak mungkin kalau saya mengajukan permanent resident lewat bulu tangkis, tetapi tidak akan bermain bulu tangkis. Enggak ada feedback-nya untuk Australia,” tuturnya.
“Tapi Australia itu enggak menuntut, tidak seperti di Indonesia. Maksudnya saya tidak harus juara atau main di Super 1000 atau sejenisnya, enggak kayak gitu. Jadi emang cuma kontribusi saja sama Australia, dengan main internasional,” ucapnya.
Meski begitu, Pramudya menegaskan akan lebih fokus mengejar studinya di Australia ketimbang kariernya di bulu tangkis. Dia tak akan main seintens seperti saat membela Merah Putih.