Selain lapangan sepak bola, peninjauan juga dilakukan di gedung akuatik. Sama seperti sepak bola dan olahraga atletik, fasilitas akuatik juga dipastikan bermutu tinggi dan berstandar internasional.
Fokus Airlangga tak hanya soal fasilitas, tapi juga kesiapan panitia PON XX menerapkan prokes untuk mencegah penularan Covid-19. Dalam hal ini setiap kontingen diwajibkan karantina di fasilitas yang disediakan panitia. Nantinya, di beberapa kota penyelenggara PON XX akan disediakan isolasi terpusat (isoter) termasuk di Kapal Pelni (KM Tidar).
Airlangga turut memaparkan PON boleh ditonton secara langsung tapi dengan syarat sudah divaksinasi. Dia juga beharap PON membantu dalam bidang ekonomi di Provinsi Papua.
“Alhamdulillah Wali Kota Jayapura responsif terhadap keberadaan kapal (isoter). Isoter kapal ini akan ada sampai PON selesai. Untuk vaksinasi, targetnya di Kab/Kota Jayapura, Kab. Mimika, Kab. Merauke, dan Kab. Keerom (sebagai daerah penyangga) vaksinasinya minimal 70% yang dosis 1, dan dosis 2 menyesuaikan. Untuk jumlah penonton memang terbatas (sesuai arahan Presiden) dan hanya boleh bagi yang sudah divaksin. Jadi harus didorong masyarakat siap divaksin,” papar Airlangga.
"Dampak sebelum PON yaitu pada pembangunan (infrastruktur), dan setelah PON, tentu dari pemanfaatan venue (yang sudah dibangun), juga dampak dengan banyaknya atlet yang datang untuk bertanding, ucapnya lagi.
PON XX 2021 tinggal menghitung beberapa pekan lagi. Upacara pembukaan akan dihelat pada Sabtu (2/10/2021) di Stadion Lukas Enembe. Akan ada sekitar 6 ribuan atlet yang berpartisipasi di ajang olahraga terbesar se-Indonesia itu.