Imbas hal ini, Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mengonfirmasi kedua atlet tersebut tidak dapat melakukan perjalanan ke Jepang. Mereka terpaksa menetap di negaranya dan menyelamatkan diri.
“Sayangnya NPC (Komite Paralimpik Nasional) Afghanistan tidak akan lagi berpartisipasi dalam Paralimpiade Tokyo 2020,” kata juru bicara IPC, Craig Spence, dikutip pada Rabu (25/8/2021).
"Karena situasi serius yang sedang berlangsung di negara ini, semua bandara ditutup dan tidak ada cara bagi mereka untuk melakukan perjalanan ke Tokyo,” lanjutnya.
Meskipun Afghanistan tidak diwakili oleh atletnya, benderanya tetap dikibarkan selama parade upacara pembukaan. Bendera ini dibawa oleh para sukarelawan (volunteers) mengitari Stadion Nasional Jepang.
Presiden Komite Paralimpiade Internasional Andrew Parsons mengungkapkan penghormatan mendalam. Dia pun menyampaikan bahwa ini merupakan aksi solidaritas dan perdamaian dunia.
"Kami menyertakan bendera Afghanistan dalam upacara sebagai tanda solidaritas. Penting untuk digarisbawahi karena ini adalah pesan solidaritas dan perdamaian yang kami kirimkan ke dunia,” ucap Parsons.
"Kami ingin memiliki mereka di sini, sayangnya itu tidak mungkin, tetapi mereka akan berada di sini dengan semangat,” katanya.