Bukan tanpa alasan, plester di hidung tersebut memiliki manfaat yang besar bagi pebalap MotoGP. Karena para pebalap akan bergerak dengan kecepatan tinggi dan akan stress di kecepatan tinggi, tanpa adanya alat untuk mengatur pernapasan.
Pada kecepatan tinggi maka pebalap MotoGP dipaksa untuk bernapas dengan lancar, namun pada saat itu tekanan angin dan adrenalin membuat hidung tertutup atau menyempit yang mengakibatkan sesak untuk bernapas.
Hal itulah yang membuat plester di hidung berfungsi untuk membuat hidung tetap terbuka di saat kecepatan tinggi sehingga memudahkan untuk bernapas seperti biasa.
Tak bisa dibayangkan apabila pada kecepatan tinggi di atas 300 km/jam bagaimana adrenalin tinggi ditambah lagi dengan tekanan udara yang kerap menimpa pebalap. Kegunaan lain dari plester hidung yaitu untuk menghentikan pebalap agar tidak mendengkur.
Mendengkur bisa saja terjadi ketika mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, pebalap juga bisa saja mendengkur karena akan mengambil napas dalam-dalam.