“Saya berpikir awalnya Niki orang yang gila hormat dan tidak menghargai saya sebagai pembalap. Tapi dia tidak melakukan itu. Kami pernah duduk bersama. Dia datang ke ruangan saya saat di GP Singapura. Saya berpikir saat itu dia memikirkan ‘Ya Tuhan, Anda sama seperti saya dalam banyak hal’. Kami memiliki banyak kesamaan,” ujarnya.
Langkah Mercedes merekrut Hamilton tak salah. Pembalap asal Inggris itu sukses meraih lima gelar juara dunia F1.
“Niki orang yang selalu berpikir tentang bagaimana dapat meningkatkan tim. Tanda terbesar dari Niki, jika Anda melakukan pekerjaan dengan baik, dia akan melepaskan topinya dan berkata ‘Bagus sekali!’,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hamilton menyebut Niki Lauda merupakan tipe pemimpin yang disenangi para anggota tim, termasuk pembalap. Dia tak canggung menawarkan bantuan.
“Kami akan sering berbicara setelah balapan dan dia akan menanyakan hal-hal seperti: ‘Hei, Lewis, apa yang Anda butuhkan untuk menjadi lebih baik? Apa yang Anda butuhkan?’. Niki mengajari saya pendekatan itu dan saya menerapkannya setiap hari. Saya bersyukur bisa mengenalnya dan selamanya akan mencintai Niki,” ucapnya.