Meski masih muda, Ubed sudah membuktikan kualitasnya di turnamen dewasa. Dia sempat tampil mengesankan di level Super 300, dengan menembus perempatfinal Taipei Open serta mencapai 16 besar Macau Open 2025.
Namun, Indra menilai perjalanan Ubed masih panjang. Menurutnya, setiap kekalahan adalah bagian dari proses pendewasaan. "Untuk permainan Ubed sendiri, kalau kita lihat misalnya penampilannya di Taiwan kemarin atau kemarin kalah dengan Alwi (di Macau Open), ya sama juga," jelas Indra.
Sang pelatih menegaskan, Ubed adalah pemain muda yang sedang beranjak ke level lebih tinggi.
"Maksudnya ini salah satu anak-anak yang lagi mau naik ke performa yang lebih tinggi dan perlu jam terbang. Yang balik lagi, mereka harus melalui semuanya ini," tutupnya.
Kini, beban sekaligus peluang besar ada di pundak Ubed. Jika mampu menutup karier juniornya dengan gelar juara dunia, dia bukan hanya memenuhi target pelatih, tetapi juga membuka jalan emas untuk menancapkan dominasi di level senior.