Dia menyebut polemik pemanggilan pemain ini sudah berlarut-larut. Dia pun minta PSSI membuat kesepakatan dengan klub soal pemanggilan pemain.
"Mestinya ada solusi agar setiap event timnas yang diikuti kita bisa menurunkan skuad terbaik. Karena turnamen diciptakan untuk bersaing merebut prestasi atas nama bangsa, bukan sebatas ujicoba. Karena itu penting kedepan dibuat kesepakatan atau Monorandum of Understanding (MoU) bersama bahwa klub wajib melepas pemainnya ketika dibutuhkan untuk berjuang bersama timnas," katanya.
"Termasuk tentunya, ke depan, harus ada sinkronisasi antara jadwal kompetisi dan agenda timnas. Jangan sampai setiap kali akan mengikuti event kita terus bermasalah dengan tarik ulur pemain," ujarnya.
Akmal menyebut level Asian Games bagus untuk mengukur permainan Timnas Indonesia meski bukan agenda FIFA. Sebab, banyak negara kuat yang berlaga di Asian Games.
"Asian Games memang bukan agenda FIFA, tapi tim-tim yang dihadapi punya kualitas yang levelnya lebih tinggi. Ada negara mapan seperti Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Iran, dan Uzbekistan. Di sini kita bisa mengukur sejauh mana level kita berhadapan dengan tim elite tersebut," ucapnya.