Gantung Sepatu, Beralih ke Juru Taktik dan Analis Sepak bola
Setelah gantung sepatu, pada usia 43 tahun, Kempes mencoba peruntungan di dunia kepelatihan. Sayangnya, kariernya di dunia adu taktik tak secemerlang saat dirinya menjadi pemain sepak bola.
Kempes tercatat tidak pernah menangani klub-klub besar. Dia hanya dipercayai untuk menukangi klub-klub yang bisa dikatakan medioker dalam dunia sepak bola. Tercatat, dia pernah menangani klub Albania, Bolivia hingga Venezuela di antaranya Lushnja, Mineros de Guayana, The Strongest, Blooming dan Independiente Petrolero.
Namun, Kempes pernah mengantar The Strongest menjuarai Liga Bolivia pada tahun 1999. Setelah itu, tercatat dia memutuskan untuk undur diri dari dunia kepelatihan pada tahun 2001.
Saat ini, Kempes lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai komentator sepak bola di stasiun olahraga terkenal dunia. Selain itu, pria yang saat ini berusia 67 tahun itu juga pernah menjadi seorang analis sepak bola di stasiun televisi ternama.
Selain sering muncul di tv, nama Kempes juga bisa dilihat di Cordoba tempat kelahirannya. Namanya masyhur di daerah tersebut, sehingga tak heran Stadion Cordoba diubah namanya menjadi Stadion Mario Alberto Kempes pada 2010 sebagai bentuk penghormatan untuknya.