Dalam situasi tersebut, Aris masuk ke lapangan sebagai pemain pengganti setelah pulih dari cedera hamstring. Terus ditekan PSM, Persija malah mampu mencetak gol semata wayang dari kaki Budi Sudarsono yang memastikan kemenangan 1-0.
"Pada pertandingan itu seluruh pemain Persija membuktikan mental juaranya. Meski kalah jumlah pemain dan tekanan penonton tidak membuat kita gugup. Kita berhasil menang 1-0 di kandang lawan dan menjadi salah satu pembangkit semangat hingga akhirnya juara di Senayan," ujar Aris dikutip dari laman klub.
Kedua tim kembali berjumpa di laga final yang berlangsung di Stadion Gelor Bung Karno (GBK) pada 4 Oktober 2001. PSM dan Persija bermain imbang 2-2 sepanjang waktu normal, pemenangan harus ditentukan lewat adu penalti.
Di babak adu tos-tosan, Persija keluar sebagai juara setelah menang 3-2. Tiga dari lima penendang Juku Eja gagal, sedangkan tiga penendang Persija berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.