Sebaliknya, ia melihat hal tersebut sebagai kesempatan emas bagi Bagnaia untuk belajar dan tumbuh lebih baik.
“Jika ia melakukannya dengan semangat yang tepat, itu dapat diubah menjadi keuntungan. Saya pikir Bagnaia tahu apa yang harus ia lakukan,” ujar Borsoi menambahkan.
Menurut Borsoi, keberadaan Marquez di dalam tim Ducati seharusnya dilihat sebagai peluang, bukan ancaman. Pasalnya, banyak pembalap muda yang justru bermimpi satu garasi dengan legenda MotoGP itu demi mempercepat proses pengembangan diri dan kemampuan balap.
Dinamika tim Ducati Lenovo kini menjadi sorotan utama di musim MotoGP 2025. Kombinasi dua juara dunia seperti Marquez dan Bagnaia memang membawa ekspektasi tinggi, tak hanya untuk kemenangan individu, tetapi juga demi kejayaan tim secara keseluruhan.
Selanjutnya, persaingan akan berlanjut di seri kesepuluh yang akan digelar di Sirkuit Assen, Belanda, mulai tanggal 27 hingga 29 Juni 2025. Trek ikonik ini diyakini akan kembali menjadi panggung pembuktian, tak hanya bagi Marquez, tetapi juga bagi Bagnaia untuk menegaskan statusnya sebagai penantang gelar juara dunia.
Dengan tensi yang terus meningkat, penggemar MotoGP tentu menantikan apakah Bagnaia mampu membalikkan keadaan dan memanfaatkan kehadiran Marc Marquez untuk meningkatkan performanya. Satu hal yang pasti, persaingan internal Ducati ini bakal menjadi cerita utama hingga akhir musim.