“Sebulan yang lalu, Anda bertanya kepada saya apakah saya akan menjadi (Sir Alex) Ferguson di Barcelona. Saya menjadi gila, sekarang Anda telah menempatkan saya di jalan dan saya tidak tahu di mana saya berada,” kata Xavi dikutip dari Barca Universal, Jumat (15/12/2023).
“Klub membutuhkan stabilitas. Semua proyek, bahkan dengan tim lain, ketika ada giliran, butuh stabilitas. Kami adalah juara liga, baik kalah atau seri di Valencia, kami akan memiliki stabilitas. Inilah yang kita butuhkan di era pasca-Messi dan dalam situasi ekonomi yang sangat kompleks,” ujarnya.
Pelatih berusia 43 tahun itu memahami permasalahan sejak tahun lalu, ketika Barcelona tersingkir dari Liga Champions. Namun, Xavi heran mengapa dirinya kembali menjadi sasaran ketika Barcelona dipastikan lolos ke 16 besar sebagai juara grup.
“Tahun lalu, saya memahami keributan ketika mereka menyingkirkan kami dari Liga Champions, namun saya tidak memahaminya tahun ini. Kami finis pertama di grup, kami sedang bersaing memperebutkan gelar liga, dan kami masih harus memainkan Copa Del Rey dan Piala Super,” tandasnya.