ZURICH, iNews.id – Persaingan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 kian sengit menjelang pembukaan Piala Dunia 2018 di Rusia. Kolaborasi tiga negara Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Mexico saat ini unggul atas Maroko usai inspeksi fasilitas dan infrastruktur dilakukan.
Trio negara zona CONCACAF itu mendapatkan skor keseluruhan empat dari lima petugas gugus tugas FIFA. Mereka unggul dari Maroko yang mendapatkan poin 2,7 dari laporan sebanyak 220 halaman. Skor minimal untuk pencalonan ini adalah dua.
Keputusan tuan rumah untuk turnamen 48 tim akan dipilih pada Kongres FIFA pada 13 Juni mendatang. Masing-masing dari 211 anggota FIFA memiliki satu suara, membuat kedua pencalonan ini menjadi keputusan pertama yang disetujui tanpa pertimbangan secara menyeluruh oleh Dewan FIFA.
Kedua calon dianggap memenuhi syarat dasar,atau melebihi persyaratan-persyaratan minimal untuk evaluasi teknis Piala Dunia FIFA 2026. AS pernah menjadi tuan rumah putaran final pada 1994 dan upaya pencalonan mereka gagal untuk 2022. Sedangkan Meksiko merupakan tuan rumah Piala Dunia 1970 dan 1986.
Sementara Maroko telah empat kali gagal saat mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia. Negara Arab di Afrika itu mengajukan 14 stadion di 12 kota, semuanya terletak dalam radius 550 kilometer dari Kasablanka. Sembilan di antara stadion-stadion itu akan dibangun dari awal dan lima stadion lainnya akan memerlukan renovasi total.
Sementara AS-Kanada-Meksiko merencanakan total investasi senilai hampir 16 miliar dolar, sebagian besar ditujukan pada perbaikan infrastuktur. Trio United 2026 ini berencana untuk menggunakan 16 stadion dari 16 kota, dipilih dari 23 kandidat, dan mengatakan pihaknya akan membantu FIFA mencapai rekor-rekor baru dalam jumlah penonton dan pemasukan. Mereka mengatakan bahwa semua stadion itu sudah ada dan memiliki kapasitas setidaknya 68.000 penonton.
Laporan FIFA mengatakan, jumlah infrastruktur baru yang diperlukan oleh Maroko sesuai kebutuhan.
"Pencalonan Maroko 2026 disajikan dengan baik dan kuat terkait komitmen pemerintah, namun akan perlu pembangunan baru terkait infrastruktur yang lebih luas dan terkait turnamen," bunyi laporan tersebut, dikutip Reuters.
Pencalonan United 2026 menjanjikan level-level infrastruktur yang telah ada dan beroperasi penuh. Perkiraan pendapatan untuk turnamen di Maroko adalah USD7,2 miliar, sementara USD14,3 miliar jika digelar di Amerika Utara, membuat kans trio United 2026 itu lebih unggul.
Meski begitu, dalam laporan itu terdapat kritik terkait pencalonan Piala Dunia sebelumnya di mana para pemilik suara tidak melihat kepada kualitas teknis para calon tuan rumah, melainkan berdasarkan kepentingan politik dan pribadi.
Untuk alasan yang sama, pengambilan suara diperbesar menjadi Kongres FIFA dan bukannya oleh komite eksekutif yang telah ditiadakan, yang kini berubah nama menjadi Dewan FIFA.
Meski demikian, masih terdapat kekhawatiran bahwa politik akan memainkan peran signifikan pada pengambilan suara pada 13 Juni nanti, khususnya setelah Presiden AS Donald Trump mengungkapkan melalui Twitter bahwa dia berharap negara-negara yang mendapat keuntungan ekonomi dan bentuk dukungan lain dari AS akan memberikan suara untuk negaranya.