Pada gim kedua, Alwi sempat mendapatkan tekanan ketika keunggulannya nyaris disusul oleh Prannoy. Namun, ia berhasil mempertahankan keunggulan berkat pelajaran dari pengalaman sebelumnya. Alwi menyebut bahwa kekalahan di Indonesia Masters menjadi momen pembelajaran penting baginya.
"Di Indonesia Masters, saya sempat leading tapi malah kehilangan fokus dan kalah di rubber game. Hari ini saya lebih fokus, berani ambil risiko, dan tetap bisa kontrol ambisi saya," ujar Alwi. Pengalaman itu menjadi modal penting dalam menghadapi momen krusial di pertandingan kali ini.
Selanjutnya, Alwi akan menghadapi Anders Antonsen, pemain unggulan asal Denmark, di babak 16 besar. Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sengit. Namun, Alwi bisa datang dengan kepercayaan diri lebih tinggi karena ia pernah mengalahkan Antonsen di ajang Piala Sudirman 2025, sebuah kemenangan yang masih segar dalam ingatannya.
Pertemuan melawan Antonsen akan menjadi ujian berat bagi Alwi, namun sekaligus kesempatan emas untuk membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing di level elite dunia. Jika mampu menjaga performa dan mental seperti saat melawan Prannoy, bukan tak mungkin Alwi bisa melaju lebih jauh di turnamen bergengsi ini.
Dengan hasil ini, langkah Alwi menjadi sorotan utama publik bulu tangkis Indonesia yang berharap munculnya generasi baru yang mampu mengisi kekosongan tunggal putra pasca era Jonatan Christie dan Anthony Ginting. Indonesia Open 2025 menjadi ajang pembuktian sejauh mana potensi besar Alwi bisa diwujudkan dalam prestasi nyata.