JEPARA, iNews.id – Setelah 10 tahun absen dari kasta tertinggi, Persijap Jepara akhirnya kembali mencicipi atmosfer Liga 1. Meski euforia promosi masih terasa, manajemen klub tidak larut dalam selebrasi. Target realistis pun dicanangkan: bertahan di Liga 1 2025–2026 dan mulai membangun fondasi untuk masa depan yang lebih cerah.
Persijap menjadi salah satu dari tiga tim yang berhasil promosi ke Liga 1 musim ini, bersama PSIM Yogyakarta dan Bhayangkara Presisi Lampung FC. Tiket promosi mereka amankan usai menundukkan PSPS Pekanbaru 1-0 dalam laga play-off Liga 2 2024–2025. Kemenangan itu sekaligus mengakhiri satu dekade penantian Laskar Kalinyamat untuk kembali bersaing di level tertinggi sepak bola Indonesia.
Sebagai klub yang sempat mengalami masa-masa kelam, termasuk terdegradasi ke Liga 3, kebangkitan Persijap bukan datang secara instans. Di tengah keterbatasan finansial dan minimnya sorotan media nasional, tim asal Jawa Tengah ini justru menunjukkan efisiensi pengelolaan yang disiplin dan terencana.
Musim 2024–2025 menjadi titik balik bagi klub. Bukan karena keberuntungan semata, melainkan hasil dari manajemen anggaran yang cerdas, strategi transfer yang tepat, dan semangat kolektif dari pemain serta staf. Kombinasi itulah yang akhirnya membawa Persijap kembali ke panggung besar.
Direktur Utama Persijap Jepara, Muhammad Iqbal Hidayat, menegaskan bahwa timnya tidak ingin hanya menjadi pelengkap di Liga 1. Fokus utama mereka saat ini adalah menghindari zona degradasi sembari perlahan menyiapkan tim yang lebih solid untuk bersaing di papan tengah.
“Target kami jelas, menjauhi zona degradasi, dan perlahan membangun fondasi untuk bersaing di papan tengah,” ujar Iqbal seperti dikutip dari laman resmi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Kamis (12/6/2025).