Riekerink menegaskan meski timnya sukses menciptakan lima gol, momen hilangnya organisasi permainan tidak boleh terulang. Dia menilai dua laga terakhir menunjukkan kemajuan, namun masalah ini tetap harus diperbaiki.
“Momen lupa organisasi itu harus diperbaiki. Rasa aman itu bawa kita ke kreativitas. Pada 20 menit terakhir bagus. Saya senang dengan semuanya, juga pemain pengganti, juga Privat Mbarga,” ujarnya.
Meski diliputi amarah dan evaluasi keras, Riekerink tetap mengapresiasi progres permainan tim. Namun, pesan utamanya jelas: kemenangan tak boleh menutupi kekurangan. Dia ingin Dewa United tampil lebih stabil dan tidak kehilangan arah di tengah permainan.
Kemenangan ini menjaga peluang Dewa United kembali masuk zona 10 besar klasemen Super League. Tim asuhan Riekerink kini menempati posisi ke-12 dengan 16 poin.