Dia menambahkan, fokus utama bukanlah membicarakan kekuatan Makau atau Korea Selatan, melainkan memperbaiki kelemahan tim sendiri. Hasil imbang melawan Timnas Laos U-23 dianggap sebagai peringatan keras bahwa Garuda Muda harus tampil jauh lebih efektif di depan gawang.
“Saya menghargai kedua tim tersebut. Saya tidak ingin berbicara tentang Makau dan Korea Selatan tim lain secara detail, saya ingin berbicara tentang tim saya sendiri. Apa yang kami lakukan hari ini tidak cukup baik,” ungkap pelatih berusia 55 tahun itu.
Kini, Indonesia berada di posisi kedua klasemen Grup J dengan satu poin, tertinggal dari Korea Selatan yang memuncaki grup. Situasi ini membuat Garuda Muda tak punya jalan lain kecuali meraih dua kemenangan. Pertanyaannya, apakah mereka bisa melewati misi sulit ini atau justru terjebak dalam mission impossible?