Erick mencontohkan sejumlah atlet Indonesia yang baru saja menorehkan prestasi internasional, seperti Jonatan Christie, yang membawa pulang hadiah tanpa perlu terkena pajak ganda.
"Misalnya contoh, bisa gak negara memberikan fasilitas kepada atlet-atlet kita yang berprestasi di luar negeri mendapatkan hadiah dan membawa hasil hadiahnya pulang ke Indonesia. Ini kan fiskal. Jonathan (Christie) kemarin juara di tempat tertentu mendapat 25 ribu US," jelas Erick.
"Atau petenis kita yang sedang naik daun Janice Tjen itu 100 apa segala. Nah ini bagaimana kita memfasilitasi supaya hasil uangnya dibawa balik ke Indonesia. Tetapi jangan double tax (pajak berganda) karena negara yang mendapatkan tax disini jangan kena tax," tambahnya.
"Ini contoh. Jadi sama seperti Rizky Ridho kalau memang Puskas Award ini juga berhasil mendapat penghargaan ataupun jenis seperti uang ya ini yang kita akan dorong. Sehingga apa? Para olahragawan profesional Indonesia ini benar-benar mendapat kehidupan yang baik," tandas Erick.
Meski FIFA tidak memberikan hadiah uang untuk pemenang Puskas Award, Ridho berpeluang memperoleh bonus dari federasi, mirip dengan yang diterima Mohd Faiz bin Subri ketika memenangkan gelar tersebut pada 2016.