Performa Raymond Indra/Nikolaus Joaquin memang mencolok dalam beberapa bulan terakhir. Mereka sebelumnya menjuarai turnamen International Challenge, sukses di ajang Super 100, dan tampil sebagai runner up Korea Masters. Fajar berharap keduanya tidak cepat puas. “Semoga ke depannya mereka terus padu dan konsisten,” tuturnya.
Muhammad Shohibul Fikri menyampaikan pandangan serupa. Dia menilai Raymond/Joaquin adalah aset berharga bagi masa depan ganda putra Indonesia. Menurutnya, kualitas permainan mereka memberi harapan besar dalam regenerasi sektor ini.
“Kami bangga dengan junior kami, melihat permainan seperti itu menjadi harapan untuk masa depan ganda putra Indonesia. Semoga makin baik, makin berprestasi, tidak cepat puas karena masih banyak yang menanti di depan,” ucap Fikri.
Kekalahan Fajar/Fikri memang menjadi pukulan, tetapi dalam konteks lebih luas, hasil final Australian Open 2025 menjadi sinyal positif untuk bulu tangkis Indonesia. Duet junior yang menaklukkan seniornya menunjukkan keberhasilan pembinaan serta kesiapan generasi penerus untuk bersaing di level tertinggi dunia.
Dengan performa Raymond/Joaquin yang terus meningkat dan sikap dewasa Fajar/Fikri yang tetap memberikan dukungan penuh, sektor ganda putra Indonesia menunjukkan kedalaman skuat yang menjanjikan untuk masa depan. Kini yang dibutuhkan hanyalah konsistensi agar regenerasi tetap berjalan mulus menuju turnamen-turnamen besar berikutnya.