Arsitek berusia 52 tahun itu melihat, pemain-pemain senior seperti Marcelo dan German Cano memberi pengaruh besar bagi Fluminense.
“Pengalaman yang mereka miliki dengan Marcelo, mereka punya lima atau enam pemain berusia di atas 37 tahun, itu artinya mereka bisa mengendalikan emosi. Kemudian, Cano adalah seorang striker yang memiliki tujuan di kepalanya,” ucapnya.
“Mereka memainkan gaya khas Brasil tahun 1970-an, 1980-an, dan awal 1990-an seperti saat Brasil menjuarai Piala Dunia 1994. Mereka memainkan banyak bola, umpan-umpan pendek, satu lawan satu, fisik. Kita harus menyadari seberapa besar mereka akan berusaha mengejar ketertinggalan,” katanya.
“Kami harus akurat dalam menguasai bola dan menerima permainan mereka dengan cara yang tidak pernah kami hadapi. Ini tidak bersifat posisional, mereka banyak bergerak. Kami harus memaksakan ritme kami dan menampilkan performa bagus serta tangguh di momen buruk,” Guardiola menjelaskan.
Guardiola berharap pasukannya bisa fokus sepanjang pertandingan dan menampilkan performa terbaik. Dia berambisi membawa Man City meraih trofi juara Piala Dunia Antarklub 2023.
Jika berhasil terwujud, maka ini akan menjadi trofi pertama mereka di ajang tersebut, namun buat Guardiola, itu akan menjadi titel keempatnya sepanjang karier, karena dia pernah meraihnya dua kali bersama Barcelona (2009, 2011), dan sekali dengan Bayern Munchen (2013).