PSBS mencoba memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dan dominasi bola yang mencapai 61 persen. Namun, organisasi pertahanan Persebaya begitu rapi. Dime Dimov, Rachmat Irianto, dan Arief Catur sigap membaca arah bola, sementara gelandang seperti Milos Raickovic dan Francisco Rivera bekerja keras memotong aliran serangan.
Situasi kembali berimbang pada menit ke-76 setelah PSBS kehilangan Nurhidayat Haris yang mendapat kartu merah. Kondisi 10 lawan 10 ini membuat Persebaya sedikit berani keluar menyerang, tetapi tetap tidak mengambil risiko terlalu besar.
Hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada satupun gol tercipta. Bagi Persebaya, hasil ini terasa seperti kemenangan karena mampu bertahan dengan solid meski dalam tekanan dan kehilangan satu pemain sejak babak pertama. Eduardo Perez menyebut timnya bermain dengan hati dan kedisiplinan.
Dengan tambahan satu poin dari Sleman, Persebaya menjaga posisi di klasemen dan menunjukkan karakter tim yang tidak mudah menyerah. Fokus berikutnya adalah memperbaiki transisi menyerang agar tidak hanya bertahan tetapi juga mampu mencetak gol dalam situasi sulit.
Persebaya Surabaya: Ernando Ari; Arief Catur Pamungkas, Dime Dimov, Leo Lelis, Rachmat Irianto, Francisco Rivera, Milos Raickovic, Toni Firmansyah, Mihailo Perovic, Bruno Moreira (C), Gali Freitas.
Pelatih: Eduardo Perez.
PSBS Biak: Kadu; Nurhidayat, Pablo Andrade, Sandro Embalo (C), Arjuna Agung, Luquinhas, Damianus Adiman Putra, Eduardo Barbosa, Nelson Alom, Mohcine Hassan Nader, Ruyery Blanco.
Pelatih: Divaldo Alves.