Bek internasional Swiss itu dikenal punya kemampuan membaca permainan dengan baik serta distribusi bola yang rapi dari lini belakang. Kehadirannya membuat Inter semakin stabil dalam bertahan sekaligus memberi variasi dalam membangun serangan.
Akanji bukan nama asing di sepak bola Eropa. Ia memulai karier di klub lokal Winterthur, lalu bersinar bersama Basel sebelum pindah ke Borussia Dortmund. Pada 2022, Manchester City mendatangkannya dengan nilai 20 juta euro (Rp392 miliar).
Musim panas lalu, Inter memutuskan merekrutnya untuk menambah kedalaman skuad, terlebih setelah beberapa pemain bertahan mereka mengalami cedera. Keputusan itu terbukti tepat, karena Akanji langsung beradaptasi cepat dengan gaya permainan Serie A.
Kini, di usianya yang baru saja menginjak 30 tahun pada Juli lalu, Akanji siap membuka babak baru dalam kariernya. Jika proses permanen ini berjalan mulus, dia akan menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang Inter Milan di lini belakang.