Kerja keras mereka berbuah manis. Chelsea menang 4-1 atas Napoli pada leg kedua dan melaju hingga ke final dan bertemu Bayern Munchen di Allianz Arena. Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga babak tambahan.
Pasukan Di Matteo tertinggal lebih dulu akibat sundulan Thomas Muller pada menit ke-83. Tapi Drogba berhasil menyamakan kedudukan lewat tandukan menyambut umpan sudut Mata lima menit kemudian.
Chelsea akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 4-3 dalam drama adu penalti. Drogba yang menjadi penendang terakhir untuk Klub London Barat itu.
"Di Februari saya berkata kepada Mata, 'tolong Maestro, bantu saya memenangkan Liga Champions'. Dia menatap saya seperti 'Anda gila, Anda Drogba dan Anda yang harusnya membantu saya juara'. Saya kemudian mengatakan kepadanya saya sudah di sini selama 8 tahun dan tidak pernah juara. Jadi saya yakin Mata yang akan membantu kami menang," tuturnya.
"Tiga bulan kemudian, kami berada di Munich, di final, di stadion mereka, tenggelam dengan gelombang merah. Menit terakhir, tendangan sudut terakhir, maksud saya tendangan sudut pertama bagi kami berbanding 18 untuk Bayern. Tebak siapa yang melakukan sepak pojok itu. Ya, dia Mata. Sisanya adalah sejarah. Pelajarannya adalah SELALU PERCAYA !!!!" ucapnya.