Negosiasi terutama berkutat pada soal kesepakatan finansial. Sassuolo harus bergerak cepat karena Matic juga menjadi incaran beberapa klub lain di Eropa. Status bebas transfer membuat gelandang berusia 37 tahun itu menjadi target yang menarik, meski faktor usia juga bisa menjadi pertimbangan.
Jika transfer ini terealisasi, maka Jay Idzes akan berkesempatan satu tim dengan pemain yang pernah membela klub-klub besar seperti Chelsea, Manchester United, dan AS Roma. Dengan pengalaman segudang di Premier League maupun Serie A, Matic bisa menjadi mentor berharga bagi Idzes dan para pemain muda Sassuolo.
Selain kualitas individu, Matic dikenal sebagai gelandang pekerja keras dengan disiplin tinggi dalam menjaga keseimbangan permainan. Hal inilah yang bisa menjadi nilai tambah bagi Sassuolo sekaligus pembelajaran bagi Idzes untuk semakin matang di panggung Eropa.
Bagi publik Indonesia, kemungkinan duet Idzes dan Matic tentu menjadi kabar menggembirakan. Pasalnya, Idzes akan semakin sering berhadapan dengan standar sepak bola tertinggi bersama pemain yang sudah terbukti di level dunia. Jika adaptasi berjalan baik, bukan tidak mungkin performa Idzes bersama Timnas Indonesia juga akan terdongkrak.
Kini, bola ada di tangan Sassuolo. Klub harus segera mengambil keputusan apakah siap mengakomodasi permintaan finansial Matic atau membiarkan sang bintang veteran memilih tawaran dari klub lain. Apabila kesepakatan tercapai, fans Serie A akan menyaksikan kolaborasi unik antara kapten Timnas Indonesia dengan mantan bintang Chelsea di satu tim.