Bagi Jay Idzes, torehan tersebut bukan hanya sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga pembuktian bahwa pemain Indonesia mampu bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.
“Saya pikir ini menunjukkan bahwa Indonesia mulai dikenal di dunia sepak bola,” ungkapnya.
Idzes bahkan menyebut beberapa rekan senegaranya yang kini juga berkarier di klub-klub top Eropa, seperti Kevin Diks yang bermain di Borussia Mönchengladbach, serta Calvin Verdonk bersama Lille di Ligue 1 Prancis.
“Ada banyak pemain bagus dari Indonesia, beberapa bermain di Belanda, seperti Kevin Diks di Borussia Mönchengladbach, dan Calvin Verdonk di Lille. Kami mulai mencapai level yang lebih tinggi,” tambah bek berusia 24 tahun tersebut.
Sejak bergabung, Jay Idzes langsung menjadi kepercayaan pelatih Fabio Grosso di jantung pertahanan Sassuolo. Ia tampil konsisten dengan kemampuan membaca permainan dan ketenangan dalam mengawal lini belakang.
Meski demikian, hasil kurang memuaskan harus diterima Sassuolo setelah takluk 0-1 dari AS Roma di Stadion Mapei, Minggu (26/10/2025). Kekalahan tersebut menghentikan tren positif mereka di Liga Italia musim ini.
Dengan performanya yang terus berkembang, Idzes diyakini akan menjadi simbol kebangkitan pemain Indonesia di kancah Eropa — bukti bahwa talenta Nusantara mampu bersaing di antara pemain terbaik dunia.