Drawing yang dilakukan di markas besar FIFA besok tak akan menghadirkan perwakilan tim peserta dan tuan rumah. Mekanismenya pun berbeda dengan perhelatan Piala Dunia U-20 2023 yang batal terselenggara di Indonesia.
Nantinya, sebanyak 24 tim dari enam konfederasi dibagi dalam enam grup. Masing-masing grup berisi empat tim. Indonesia selaku tuan rumah otomatis masuk dalam pot 1. Pasukan Bima Sakti juga akan ditempatkan di Grup A.
Sisanya, pembagian pot berdasarkan penampilan dalam lima rapor terakhir di Piala Dunia U-17. Turnamen yang paling baru akan mendapatkan bobot poin lebih tinggi. Ada juga lima bonus poin untuk masing-masing juara di enam benua.
Aturan lainnya, tak boleh ada dua tim dalam konfederasi sama dalam satu grup. Artinya, Indonesia dipastikan terhindar dari Jepang atau Korea Selatan yang ada di pot 2.
Kemudian, tim Garuda Asia juga tak akan berada satu grup dengan juara bertahan Brasil, dan dua mantan juara Meksiko, dan Prancis, serta dua finalis Spanyol, dan Jerman karena mereka juga berada di pot unggulan.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan Indonesia terjebak di grup neraka. Karena di pot 2 masih ada tim kuat seperti Inggris yang pernah juara edisi 2017, dan Argentina yang pernah tiga kali menembus semifinal.
“Potensi satu grup dengan tim kuat pasti ada. Namun, saya percaya di olahraga, apalagi di permainan tim, kuncinya adalah kerjasama dan nyali,” Erick menegaskan.
“Kita sering lihat di Piala Dunia, tim unggulan tumbang oleh tim di bawahnya. Pelatnas ke Jerman juga untuk menambah hal-hal nonteknis bagi tim sehingga mereka terbiasa melawan tim asing, punya nyali kuat, dan terus fight hingga peluit akhir,” kata Erick.