Menurutnya, serangan-serangan yang dibangun sudah cukup bagus dan mampu menekan lini belakang Filipina. Namun, final touch yang tidak efektif membuat hasil akhirnya tidak mencerminkan dominasi yang ditunjukkan selama 90 menit.
“Dalam pertandingan, memang kadang ada keberuntungan. Sebenarnya kami bisa cetak 4-5 gol,” lanjutnya. Kalimat ini menjadi refleksi bahwa banyak peluang emas yang gagal dimaksimalkan oleh para penyerang.
Vanenburg juga menyinggung striker andalan mereka, Jens Raven, yang sebelumnya tampil fenomenal dengan enam gol saat melawan Brunei Darussalam. Sayangnya, dalam laga melawan Filipina, gol yang sempat dicetak Raven dianulir karena posisi offside yang masih perlu ditinjau ulang.
“Di laga sebelumnya Jens Raven cetak 6 gol, jadi kami punya pencetak gol. (Lawan Filipina) kami mencetak gol juga, tapi tidak tahu tadi gol Jens offside atau tidak, kita harus lihat lagi nanti,” sambungnya.
Ke depan, Vanenburg berharap para pemainnya bisa lebih tenang dan klinis dalam mengambil keputusan di kotak penalti lawan. Apalagi, laga penentu berikutnya melawan Malaysia U-23.
Laga melawan Malaysia dipastikan tak akan mudah. Vanenburg menyadari untuk melaju ke semifinal, Garuda Muda harus menunjukkan peningkatan performa di semua lini, terutama dalam eksekusi akhir yang sejauh ini masih menjadi catatan.