Apalagi, proses akuisisi memakan waktu lebih dari setahun hanya untuk sekadar melepas seperempat saham klub. Padahal, pengusaha kaya asal Qatar, Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dan Ratcliffe sempat mengajukan penawaran sebesar 5 miliar Poundsterling (Rp98 triliun) untuk mengambil alih klub sepenuhnya.
Walau demikian, hal tersebut tak sesuai dengan keinginan Keluarga Glazer. Jassim memilih mundur dari persaingan, sedangkan Ratcliffe mengakhiri proses jual-beli ini adalah dengan menawarkan sesuatu yang tak dapat ditolak oleh Keluarga Glazer
Ratcliffe memilih untuk memberikan investasi besar. Tetapi, mayoritas kepemilikan tetap berada di tangan mereka. Hal itu terbukti sukses dan Keluarga Glazer melepaskan satu hal, yakni kendali penuh atas operasional sepak bola klub kepada INEOS.
Itu artinya, Ratcliffe akan mengambil alih semua tugas operasional sepak bola klub, mulai dari pengambilan keputusan akhir mengenai keputusan dan transfer pelatih hingga penunjukkan staff di belakang layar.
Meski begitu, uniknya ternyata hal itu bukanlah kemauan Ratcliffe sendiri. Keluarga Glazer yang meminta INEOS untuk mengambil kendali operasional sepak bola klub.
“Sebagai bagian dari transaksi, INEOS telah menerima permintaan Dewan untuk mendelegasikan tanggung jawab pengelolaan operasional sepak bola Klub. Hal ini akan mencakup semua aspek operasional dan Akademi sepak bola pria dan wanita, serta dua kursi di dewan Manchester United PLC dan dewan Klub Sepak Bola Manchester United,” tulis pernyataan klub
Hal tersebut membuktikan bahwa Keluarga Glazer nampaknya memang tak peduli dengan prestasi Man United di sepak bola. Mereka lepas tangan ketika banyak pekerjaan yang diperlukan untuk memperbaiki banyak hal.
Termasuk dalam hal kondisi Stadion Old Trafford yang sudah menua. Selain itu, strategi transfer yang tak masuk akal serta tempat latihan yang sudah kuno menjadi bukti abainya Keluarga Glazer.
Tentu, semua yang dikerjakan INEOS untuk memperbaiki berada di bawah pengawasan Keluarga Glazer. Mereka tak punya niat untuk memperbaikinya dan terus menciptakan masalah, tetapi kini malah menyerahkannya ke orang lain.
Kendati harus memperbaiki banyak masalah yang telah diciptakan oleh Keluarga Glazer, Ratcliffe senang bisa mengambil alih sebagian dari Man United. Dia menyatakan kepada para penggemar bahwa ini dilakukannya untuk investasi jangka panjang.
"Sebagai anak lokal dan pendukung setia klub, saya sangat senang bahwa kami dapat menyetujui kesepakatan dengan Dewan Manchester United yang mendelegasikan kami tanggung jawab pengelolaan operasional sepak bola Klub,” ujar Ratcliffe.
“Meskipun kesuksesan komersial klub telah memastikan selalu tersedia dana untuk memenangkan trofi di level tertinggi, potensi ini belum sepenuhnya terbuka dalam beberapa waktu terakhir,” tambahnya.
“Kami akan membawa pengetahuan, keahlian, dan bakat global dari grup INEOS Sport yang lebih luas untuk membantu mendorong peningkatan lebih lanjut di Klub, sekaligus menyediakan dana yang dimaksudkan untuk memungkinkan investasi masa depan di Old Trafford. Kami berada di sini untuk jangka panjang dan menyadari bahwa ada banyak tantangan dan kerja keras terbentang di depan, yang akan kami hadapi dengan penuh ketelitian,” tutur Ratcliffe.