Kevin yang semakin matang kemudian diberi harapan untuk mendapat tempat di Fiorentina. Dia sempat membuat penampilan bagus selama sesi pramusim, namun sayang harapan sirna karena adanya sosok bek lain.
"Tetapi, di akhir pra-musim, ketika bursa transfer sudah ditutup, mereka menempatkan bek tengah Nikola Milenkovic sebagai bek kanan. Saya tidak bermain satu menit pun dan hanya melakukan pemanasan di setiap pertandingan," ungkap Kevin.
Keadaan semakin parah karena Kevin kemudian mengalami cedera lutut. Pada saat itu, dia kembali dikesampingkan Fiorentina dan dipinjamkan ke Empoli. Sayangnya, situasi di klub Italia itu tak jauh berbeda.
Kevin harus merogoh kocek sendiri demi mengobati cedera yang dialaminya. Dia mengakui, masa-masa berstatus pemain Fiorentina sangat sulit baginya
"Saat itu saya berpikir, 'Apa yang sedang terjadi?' Kemudian saya mengalami cedera lutut yang parah. Saya merasa mereka meninggalkan saya begitu saja. Saya menjalani rehabilitasi sehari setelahnya, padahal saya bahkan belum didiagnosis dengan benar," tutur Kevin.
"Saya mengalami masa di mana saya tidak menerima gaji di Italia. Itu kadang-kadang terjadi. Lalu saya benar-benar muak dan berkata, 'Oke, kamu tahu apa?' Saya menelepon agen saya, yang masih menjadi agen saya dari 2016 hingga sekarang. Saya berkata, 'saya harus pergi dan menjalani rehabilitasi dengan fisioterapis saya karena saya tidak bisa melakukan ini lagi. Saya berjuang tanpa hasil'," sambungnya.
"Hal yang sama terjadi di Empoli. Saya tidak merasa penting seperti yang seharusnya dirasakan seorang pemain sepak bola. Jadi, saya pergi ke Belgia. Saya berada di sana selama empat bulan. Saya membayar semuanya dengan uang saya sendiri. Saya melakukan segalanya sendiri. Itu adalah periode yang sangat sulit," pungkas Kevin.