Dengan minimnya waktu persiapan, pemain diaspora sulit membangun chemistry yang dibutuhkan di level kompetitif. Hal ini membuat koordinasi antar lini terlihat goyah dan mudah dieksploitasi oleh lawan yang secara teknis dan mental lebih matang.
“Saya yakin kami bisa tampil lebih baik dari ini. Hanya saja, beberapa pemain terutama yang berasal dari luar negeri baru bergabung ke pemusatan latihan tiga sampai empat hari sebelum pertandingan,” ungkapnya.
Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi tim pelatih menjelang pertandingan kedua kontra tuan rumah Vietnam. Jadwal berat menanti Garuda Pertiwi karena Vietnam dikenal sebagai tim tangguh dengan rekor solid di Piala AFF Wanita. Laga akan kembali digelar di Lach Tray Stadium pada Sabtu (9/8/2025).
Meski dihantam kekalahan telak di laga perdana, peluang Timnas Putri Indonesia belum sepenuhnya tertutup. Evaluasi cepat, perbaikan mental bertanding, dan peningkatan kerja sama tim menjadi keharusan jika ingin bangkit di laga berikutnya. Turnamen masih panjang, dan setiap pertandingan bisa menjadi titik balik jika dimanfaatkan dengan tepat.