Manajer Persik Kediri, Mochammad Syahid Nur Ichsan, juga menyayangkan insiden ini. Ia menegaskan bahwa timnya telah menunjukkan respek penuh kepada masyarakat Malang, bahkan tidak melakukan selebrasi berlebihan meski memutus tren 13 laga tanpa kemenangan.
“Kami datang dengan niat menghormati. Bahkan sehari sebelum laga, para pemain kami berdoa di Pintu 13, lokasi simbolik tragedi Kanjuruhan,” ujarnya.
Syahid berharap insiden ini bisa menjadi bahan evaluasi, khususnya dalam hal pengamanan pertandingan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Sepak bola kita sedang berbenah. Insiden seperti ini justru memperburuk citra dan harus segera ditindaklanjuti oleh pihak keamanan,” tegasnya.